PENGENALAN DAN SEJARAH INTERNET
1. PENGERTIAN INTERNET
Internet berasal dari kata International Networking, yang maksudnya dua
computer atau lebih yang saling berhubungan untuk pertukaran data,
komunikasi dan membentuk suatu jaringan dan membentuk jaringan yang
meliputi jutaan bahkan milyaran computer di seluruh dunia. sedangkan
dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan perpustakaan besar yang
didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang
dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam
bentuk media elektronik, dan dari segi komunikasi internet adalah sarana
yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi
jarak jauh maupun di dalam lingkungan perkantoran. Ada juga yang
mengartikan internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke
seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara
fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti
bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.
Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi,
sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung
(backbone) yaitu media komunikasi terestrial (kabel, serat optik,
microwave, radio link) maupun satelit . Node terdiri dari pusat
informasi dan database, peralatan komputer dan perangkat interkoneksi
jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari,
menempatkan dan atau bertukar informasi di Internet.
2. SEJARAH INTERNET
Drew Heywood (1996) menerangkan :
Sejarah Internet bermula pada akhir dekade 60-an saat United States
Department of Defense (DoD) memerlukan standar baru untuk komunikasi
Internetworking. Yaitu standar yang mampu menghubungkan segala jenis
komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, organisasi
penelitian dan ilmiah di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan
tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi didalam kondisi minimum akibat
bencana atau perang.
Sejarah Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA
yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di
mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software
komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak
yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang
bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan,
dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal
pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Tujuan awal
dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat
sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di
daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila
terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Tahun 1969 Advanced Research Project Agency (ARPA) dibentuk tugasnya
melakukan penelitian jaringan komputer mempergunakan teknologi packet
switching. Jaringan pertama dibangun menghubungkan 4 tempat yaitu :
UCLA, UCSB, Utah dan SRI International. Hingga tahun 1972 jaringan ini
telah menghubungkan lebih dari 20 host dan disebut sebagai ARPANet.
ARPANet kemudian menjadi backbone Internetworking institusi pendidikan,
penelitian, industri dan kontraktor terutama yang berkaitan dengan
jaringan militer (MILNet).
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk
keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan
non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan
akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian
disederhanakan menjadi Internet.
Tahun 1986 ARPANet mulai dikomersialkan dengan mengisolasikan jaringan
militer. National Science Foundation (NFS) kemudian membiayai
pembongkaran backbone ARPANet menjadi backbone Internet komersial dan
dikelola oleh Advanced Network Service (ANS). Andrew S. Tanenbaum (1996)
: andil besar dalam perwujudan Internet adalah tergabungnya jaringan
regional seperti SPAN (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan
mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa dan digunakan pula di
Eropa Timur) dan ditambah dengan sejumlah link transatlantik yang
beroperasi pada 64 Kbps – 2 Mbps pada tahun 1988.
Menurut Khoe Yao Tung (1997), jaringan pendukung Internet di seluruh dunia adalah :
• Amerika didorong oleh NFS – ANSNet dan CO+RE (jaringan non profit
terbatas) yang bekerjasama dengan Commercial Internet Exchange (CIX)
serta Sprint (perusahaan telekomunikasi umum) tahun 1990. Pengesahaan
RUU NREN (National Research and Education Network) oleh Kongres Amerika
pada Desember 1991. Ditambah 8 aliansi jaringan regional yang tergabung
dalam The Corporation for Regional an Enterprise Networking (CoREN)
yaitu : BARRNet, CICNet, MIDNet, EARNet, NorthWestNet, MYSERNet, SURANet
dan WestNet. CoREN bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi
komersial MCI. Kanada dengan jaringan backbone nasional CA*Net
Australian Academic and Research Network (AARNET) The Europe Backbone
(EBONE) dan The European UNIX Network (EUNet) dan RIPE organisasi
jaringan e-mail Eropa
• Jepang memiliki Widely Integrated Distributed Environtment (WIDE),
Today International Science Network (TISN), Japan Academic
Interuniversity Network (JAIN) dan Japan UNIX Network (JUNET).
Kebanyakan bekerjasama dengan jaringan telekomunikasi komersial AT&T
perwakilan Jepang yang disebut dengan SPIN. Pelayanan lain yang
bersifat internasional adalah InterCon International KK (IIKK) dan
Internet Initiative Japan (IIJ) yang berasosiasi dengan WIDE untuk
menyediakan jaringan Internet dikawasan Asia, termasuk jaringan
penelitian dan pendidikan untuk kawasan Asia (disponsori oleh NEC, IIJ
dan WIDE) yang disebut AI3 (Asia Internet Interconnection Initiative)
yang mengembangkan teknologi satelit komunikasi Ku Band
• Belakangan muncul ABONE (Asia Backbone) yang didirikan oleh konsorsium
negara-negara di Asia seperti Jepang, Korea, Thailand, Malaysia,
Singapura, Indonesia dan Hongkong. Interkoneksi dunia tersebut memakai
jaringan serat optik antar benua berkapasitas + 45 Mbps. (T3+) dan
jaringan satelit telekomunikasi.